Dalam dunia pemasaran digital, istilah “konversi” mengacu pada tindakan yang diinginkan dari pengunjung atau pelanggan potensial sebuah situs web. Konversi dapat mencakup pembelian produk, pendaftaran langganan, pengisian formulir, atau tindakan lain yang dianggap bernilai oleh pemilik situs web. Dalam konteks ini, konversi menjadi tujuan akhir dari upaya pemasaran yang dilakukan. Dalam artikel ini kami akan membahas apa itu dikonversi beserta pengertian dan contohnya. Jadi simak sampai habis ya!
Baca Juga: Apa Itu Public Speaking? Pelajari Cara Berbicara di Depan Umum
Mengapa Konversi Diperlukan?
Konversi dapat diartikan sebagai tindakan atau proses mengubah satu format ke format lainnya. Konversi biasanya diperlukan dalam berbagai situasi di mana ada kebutuhan untuk menggunakan informasi dalam format yang berbeda agar dapat dimengerti atau diakses oleh orang lain, mesin atau perangkat lunak.
1. Memudahkan akses informasi
Salah satu alasan mengapa konversi diperlukan adalah untuk memudahkan akses informasi. Misalnya, di mana pemilik situs web ingin memuat informasi dalam format yang bisa dibaca oleh berbagai jenis perangkat atau browser. Konversi dari salah satu format ke format lainnya dapat memungkinkan pengaksesan informasi tanpa masalah pada perangkat apa pun.
2. Memperbaiki Kualitas Informasi
Konversi juga diperlukan untuk meningkatkan kualitas informasi. Beberapa format data mungkin tidak menunjukkan data dengan cara yang terbaik. Misalnya, data yang dihasilkan dari hasil pengukuran di laboratorium dapat disimpan dalam format tabel berisi banyak kolom. Format ini dapat diconvert menjadi bentuk visual yang lebih dapat dimengerti seperti grafik. Hal ini dapat memungkinkan untuk memperjelas penyajian dan penjelasan tentang informasi itu sendiri.
3. Standarisasi Informasi
Standarisasi informasi adalah alasan umum lain mengapa konversi diperlukan. Misalnya, beberapa aplikasi mungkin mengharuskan konversi data atau informasi dari satu format ke format lainnya agar memungkinkan pengguna lainnya dapat memahaminya dari perangkat yang berbeda atau jenis browser yang berbeda. Dalam beberapa kasus, standarisasi dapat memungkinkan pengiriman pesan jauh lebih cepat daripada mencoba untuk mengirim data dalam format yang berbeda.
4. Kebutuhan untuk memelihara fungsionalitas perangkat
Konversi juga diperlukan untuk memelihara fungsionalitas perangkat. Beberapa perangkat atau program mungkin memerlukan data dalam format tertentu untuk berfungsi. Dalam beberapa kasus, konversi diperlukan agar perangkat tersebut dapat terus berfungsi dengan cukup baik sesuai dengan ekspektasi.
5. Alasan kompatibilitas
Kompatibilitas dengan format lain yang lebih umum juga alasan mengapa konversi diperlukan. Misalnya, ketika Anda berencana untuk memasuki pasar global, Anda mungkin harus menyesuaikan data atau produk yang telah Anda buat agar kompatibel dengan standard internasional.
Kesimpulannya, konversi dapat sangat penting dalam banyak hal, yang meliputi akses informasi yang lebih mudah, upaya menghasilkan data atau informasi yang berkualitas, standarisasi, memelihara fungsi perangkat hingga kompatibilitas. Pahami apa itu jenis dikonversi yang tepat yang Anda butuhkan dalam situasi tertentu dan Anda akan terhindar dari banyak masalah terkait dengan akses informasi maupun tantangan dalam menghasilkan produk atau layanan yang terbaik.
Baca Juga: Apa Itu Publik Relation atau Hubungan Masyarakat?
Macam-macam jenis konversi
Setelah mengetahui apa itu dikonversi, kini saatnya memahami macam-macam jenis konversi. Berikut beberapa jenis konversi yang umum digunakan di kehidupan sehari-hari:
1. Konversi suhu
Konversi suhu adalah cara mengubah satuan suhu dari satu jenis ke jenis lainnya, seperti dari Celsius ke Fahrenheit atau sebaliknya. Konversi ini penting dilakukan terutama ketika bepergian ke tempat dengan skala suhu yang berbeda atau dalam bidang ilmu pengetahuan dan pengolahan data.
Untuk konversi dari Fahrenheit ke Celsius:
Celsius = (Fahrenheit – 32) x 5/9
Sedangkan untuk konversi dari Celsius ke Fahrenheit:
Fahrenheit = Celsius x 9/5 + 32
2. Konversi satuan panjang
Konversi satuan panjang digunakan untuk mengubah satuan dari jarak, seperti kilometer menjadi mil atau sebaliknya. Perubahan ini dapat dilakukan dalam banyak situasi, seperti perjalanan atau dalam perhitungan konstruksi.
Contoh perhitungan konversi satuan jarak:
1 kilometer = 0.62 mil
5 kilometer = 3.1 mil
3. Konversi satuan berat
Konversi satuan berat berguna untuk mengubah satuan dari massa, seperti kilogram menjadi pon atau sebaliknya. Pada umumnya, konversi satuan berat sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari terutama pada perdagangan dan industri.
Berikut adalah contoh perhitungan konversi satuan berat:
1 kilogram = 2.2 pon
5 kilogram = 11 pon
100 kilogram = 220 pon
4. Konversi mata uang
Konversi mata uang berguna untuk mengkonversi nilai tukar dari suatu mata uang ke mata uang lainnya. Konversi mata uang umumnya digunakan ketika berpergian ke negara lain atau di era digital, ketika bekerja dengan klien global.
Contoh perhitungan konversi mata uang:
1 dollar Amerika Serikat = 14.672 rupiah Indonesia
1 rupiah Indonesia = 0.068 dollar Amerika Serikat
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan konversi, seperti menghitung suhu atau mengubah satuan panjang. Memahami macam-macam konversi yang ada dapat membantu menyederhanakan perhitungan dan membuat hidup kita lebih mudah.
Baca Juga: apa itu rasionalisasi? Pengertian, Contoh Dan Asal Usulnya
Konversi satuan dalam sistem metrik
Sistem metrik atau sistem satuan internasional (SI) adalah sistem pengukuran internasional yang umum digunakan di seluruh dunia. Sistem ini terdiri dari sejumlah satuan dasar dan turunan yang digunakan untuk mengukur berbagai besaran fisika seperti panjang, massa, waktu, dan sebagainya.
Untuk memudahkan pengukuran, sering kali kita perlu mengonversi satuan. Berikut adalah beberapa cara mengonversi satuan dalam sistem metrik:
1. Konversi satuan panjang dalam sistem metrik
Satuan dasar untuk panjang dalam sistem metrik adalah meter (m). Namun, terdapat beberapa satuan turunan dan bahkan satuan campuran yang digunakan dalam pengukuran sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh konversi satuan panjang dalam sistem metrik:
- 1 meter (m) = 100 centimeter (cm)
- 1 meter (m) = 1000 millimeter (mm)
- 1 kilometer (km) = 1000 meter (m)
- 1 mile = 1.60934 kilometer (km)
2. Konversi satuan massa dalam sistem metrik
Satuan dasar untuk massa dalam sistem metrik adalah kilogram (kg). Ada juga satuan massa lainnya seperti gram (g) dan ton. Berikut adalah beberapa contoh konversi satuan massa dalam sistem metrik:
- 1 kilogram (kg) = 1000 gram (g)
- 1 ton = 1000 kilogram (kg)
- 1 pound = 0.453592 kilogram (kg)
3. Konversi satuan suhu dalam sistem metrik
Satuan dasar untuk suhu dalam sistem metrik adalah derajat Celsius (°C). Ada pula satuan suhu lainnya seperti derajat Fahrenheit (°F) dan Kelvin (K). Berikut adalah beberapa contoh konversi satuan suhu dalam sistem metrik:
- Suhu dalam derajat Celsius (°C) = (Suhu dalam derajat Fahrenheit (°F) – 32) x 5/9
- Suhu dalam derajat Kelvin (K) = Suhu dalam derajat Celsius (°C) + 273.15
4. Konversi satuan waktu dalam sistem metrik
Satuan dasar untuk waktu dalam sistem metrik adalah detik (s). Ada pula satuan waktu lainnya seperti menit (min), jam (h), dan hari (d). Berikut adalah beberapa contoh konversi satuan waktu dalam sistem metrik:
- 1 menit (min) = 60 detik (s)
- 1 jam (h) = 3600 detik (s)
- 1 hari (d) = 24 jam (h) = 86400 detik (s)
Dengan begitu, kita bisa melakukan konversi satuan dalam sistem metrik dengan mudah dan cepat. Tentunya ini akan sangat membantu dalam menjalankan pekerjaan yang berkaitan dengan pengukuran besaran fisika.
Baca Juga: Apa itu Cargo? Jenis, Pengiriman, Harga dan Tantangan Bisnisnya
Contoh Penerapan Konversi dalam Kehidupan Sehari-hari
Apa itu dikonversi? Dikonversi adalah suatu proses perhitungan yang mengubah satuan suatu besaran ke satuan besaran lain. Konversi banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk memudahkan pengukuran dan perhitungan. Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan konversi dalam kehidupan sehari-hari.
1. Mengkonversi Satuan Panjang
Satuan panjang yang sering digunakan adalah centimeter (cm), meter (m), dan kilometer (km). Untuk mengkonversi satuan panjang, perlu diketahui faktor pengali masing-masing satuan. Misalnya, jika ingin mengkonversi 500 cm ke meter, maka perlu dikalikan dengan faktor pengali 0,01 (Karena 1 meter = 100 cm). Jadi, 500 cm x 0,01 = 5 meter. Begitu juga, jika ingin mengkonversi 3 km ke meter, maka perlu dikalikan dengan faktor pengali 1000 (Karena 1 km = 1000 m). Jadi, 3 km x 1000 = 3000 meter.
2. Mengkonversi Satuan Berat
Satuan berat yang sering digunakan adalah gram (g), kilogram (kg), dan ton (t). Untuk mengkonversi satuan berat, perlu diketahui faktor pengali masing-masing satuan. Misalnya, jika ingin mengkonversi 500 g ke kg, maka perlu dikalikan dengan faktor pengali 0,001 (Karena 1 kg = 1000 g). Jadi, 500 g x 0,001 = 0,5 kg. Begitu juga, jika ingin mengkonversi 3 ton ke kg, maka perlu dikalikan dengan faktor pengali 1000 (Karena 1 ton = 1000 kg). Jadi, 3 ton x 1000 = 3000 kg.
3. Mengkonversi Satuan Suhu
Satuan suhu yang sering digunakan adalah Celcius (°C), Fahrenheit (°F), dan Kelvin (K). Untuk mengkonversi satuan suhu, perlu diketahui rumus konversinya. Misalnya, jika ingin mengkonversi suhu 35°C ke Fahrenheit, maka perlu menggunakan rumus F = 1,8 x C + 32. Jadi, F = 1,8 x 35 + 32 = 95°F. Begitu juga, jika ingin mengkonversi suhu -273°C ke Kelvin, maka perlu ditambahkan dengan 273. Jadi, -273°C + 273 = 0 K.
4. Mengkonversi Satuan Waktu
Satuan waktu yang sering digunakan adalah detik (s), menit (min), jam (h), dan hari (d). Untuk mengkonversi satuan waktu, perlu diketahui faktor pengali masing-masing satuan. Misalnya, jika ingin mengkonversi 2 jam ke menit, maka perlu dikalikan dengan faktor pengali 60 (Karena 1 jam = 60 min). Jadi, 2 jam x 60 = 120 menit. Begitu juga, jika ingin mengkonversi 3 hari ke jam, maka perlu dikalikan dengan faktor pengali 24 (Karena 1 hari = 24 jam). Jadi, 3 hari x 24 = 72 jam.
5. Mengkonversi Satuan Kecepatan
Satuan kecepatan yang sering digunakan adalah meter per detik (m/s), kilometer per jam (km/jam), dan knot (kt). Untuk mengkonversi satuan kecepatan, perlu diketahui faktor pengali masing-masing satuan. Misalnya, jika ingin mengkonversi kecepatan 20 m/s ke km/jam, maka perlu dikalikan dengan faktor pengali 3,6 (Karena 1 m/s = 3,6 km/jam). Jadi, 20 m/s x 3,6 = 72 km/jam. Begitu juga, jika ingin mengkonversi kecepatan 60 km/jam ke knot, maka perlu dikalikan dengan faktor pengali 0,54 (Karena 1 knot = 0,54 km/jam). Jadi, 60 km/jam x 0,54 = 32,4 knot.
Dari contoh penerapan konversi di atas, dapat dilihat betapa pentingnya konversi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menguasai konversi, kita dapat melakukan pengukuran dan perhitungan dengan lebih mudah dan akurat.
Nah itulah pembahasan tentang apa itu dikonversi beserta pengertian dan contohnya. Semoga pembahasan ini bisa membuat kalian paham tentang dikonversi. Terima kasih untuk kalian yang sudah membaca artikel ini, semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih.