Seolah sudah menjadi tradisi, umat Islam di Indonesia rutin mengucapkan “Marhaban Ya Ramadhan” menjelang bulan puasa. Saya sudah mengatakannya berkali-kali, tetapi tahukah kamu apa arti Marhaban Ya Ramadhan?
Jika tidak tahu arti Marhaban Ya Ramadhan, jangan khawatir. Namun, kamu tetap harus mempelajarinya dari informasi berikut. Tentu saja, pertanyaan tentang kebiasaan baik harus diselesaikan.
Dengan begitu, tidak akan bingung lagi ketika melihat kalimat-kalimat yang terbit di berbagai media setiap tahunnya. Kamu dapat memahami makna Marhaban Ya Ramadhan yang biasa digunakan di media sosial, baliho, poster, kartu ucapan.
Baca Juga : Niat Mandi Wajib Puasa Ramadhan, Tata Cara, Dan Doa Mandi Junub
Arti Marhaban Ya Ramadhan
Makna Marhaban Ya Ramadhan jelas bukan lagi bahasa asing bagi umat Islam di Indonesia. Kamu mungkin juga tahu bahwa kalimat ini bisa diartikan sebagai ucapan selamat datang di bulan suci Ramadhan.
Namun jika masih ingin menggali lebih dalam arti dari kata-kata tersebut, simak ulasan selanjutnya.
Berdasarkan pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti Marhaban Ya Ramadhan adalah tanda seru (definitif verb) untuk menyambut atau menghormati kedatangan seorang tamu (artinya selamat datang).
Menyatukan kata-kata ini sebagai ucapan sebelum puasa, selamat datang di Marhaban Ya Ramadhan untuk bulan Ramadhan.
Tak heran jika kalimat ini sering dijadikan sebagai ucapan selamat di berbagai media saat memasuki bulan puasa. Ramadhan, bulan kesembilan dalam kalender Islam, memiliki makna tersendiri bagi umat Islam.
Muslim di seluruh dunia biasanya menggandakan ibadah mereka dan menjalankan puasa wajib dan ibadah sunah lainnya. Sebelum membahas ibadah lebih jauh, perlu diketahui bahwa kata Marhaban Ya Ramadhan berasal dari bahasa Arab.
Secara harfiah, mahaban berasal dari kata ‘rab’ yang artinya luas, lebar. Jadi, jika digabungkan dengan ‘Ramadhan’ berarti ‘membuka hati untuk menyambut bulan Ramadhan’.
Baca Juga : Link Grup WA Sahur Ramadhan 2022 Ramai dan Bikin Puasa Jadi Seru
Contoh Marhaban Ya Ramadhan
Kamu perlu memahami tidak hanya arti Marhaban Ya Ramadhan, tetapi juga konteksnya sebagai ucapan sehari-hari. Biasanya, orang-orang saling meminta maaf selama bulan suci untuk membuat mereka merasa lebih nyaman.
Kamu juga bisa mengatakannya dengan kata-kata. Nah, agar lebih mudah, kamu bisa langsung membaca beberapa contoh peribahasa Marhaban Ya Ramadhan berikut ini:
1. “Bulan suci Ramadhan telah tiba. Bulan penuh berkah, bulan penuh ampunan. Perlu persiapan mental yang matang dan kejernihan pikiran untuk menyambutnya. Marhaban Ya Ramadhan, bukalah pintu hatimu. kata-kata.”
2. “Marhavan Ya Ramadhan, tunas dan ranting kemangi patah. Tolong diperbaiki. Puasa Ramadhan datang lagi. Maafkan saya benar dan salah. Selamat menjalankan ibadah puasa.”
3. “Alam yang indah adalah anugrahmu. Kamu tetap menjadikannya bulan yang suci. Semoga berkah untukmu di bulan puasa ini. Marhaban Ya Ramadhan.”
4. “Marilah kita semua persiapkan jiwa dan raga kita untuk menyambut keagungan Lailatul Qadar. Maka kita semua akan menjadi pilihan-Nya, memohon rahmat dan rahmat-Nya, dan kembali kepada hamba-hamba kita tercinta. Marhaban ya Ramadhan.”
5. “Ramadhan telah kembali tanpa rasa setahun. Semoga yang terbaik di bulan suci ini dari apa yang telah dilakukan. Marhaban ya Ramadhan. Selamat berpuasa.”
Baca Juga : Niat Mandi Sunah Ramadhan, Tata Cara dan Penjelasannya
6. “Dalam kerendahan hati ada hati yang tinggi. Dalam kekayaan dan kemiskinan ada kelimpahan jiwa. Dengan pengampunan, hidup menjadi indah. Mohon maaf lahir dan batin. Marhaban ya Ramadhan. Selamat berpuasa.”
7. “Jika ada tangga yang meninggalkan bekas, ada kata-kata yang menenun kebohongan, ada perbuatan yang menyakiti, dan aku merasa kasihan karena dilahirkan. Mahaban, Ramadhan. Selamat berpuasa.”
8. “Dimulai dengan Bismillah, bulan yang penuh berkah. Mari membangun keimanan dan ketakwaan. Semoga diampuni segala dosa. Marhaban ya Ramadhan. Selamat berpuasa.”
9. Setitik tinta menjadi noda, dan titik kesalahan adalah dosa. Bulan penuh berkah akan segera tiba. Mari rajin beribadah meski di bulan puasa. Marhaban Ya Ramadhan. Puasa bahagia dengan hati sedih dan gundah setelah lahir.”
10. “Tanpa Zikrula tidak ada kemenangan. Tanpa keikhlasan tidak ada amal. Tanpa pengampunan orang lain, tidak ada pengampunan. Marhaban Ya Ramadhan. Selamat berpuasa.”
Baca Juga : Hukum Mengeluarkan Air Mani Oleh Tangan Sendiri di Bulan Ramadhan
Adat Menyambut Ramadhan
Setelah memahami arti Marhaban Ya Ramadhan dan konteks penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari, kamu juga harus mempersiapkan perilaku terbaik untuk menyambutnya.
Berawal dari laman NU Online, berikut ini uraian tentang amalan khusyuk dalam terang Ramadhan.
1. Amalan Hati
Niat menyambut Ramadhan dengan penuh rahmat dan suka cita dapat terhindar dari neraka. Hal ini dijelaskan oleh hadits berikut oleh Durrotun Nasihin.
“Barang siapa yang bergembira di awal Ramadhan, maka Allah akan mengharamkan jasadnya ke dalam neraka.”
2. Ziarah Makam
Ini adalah amalan yang dianjurkan menjelang bulan Ramadhan untuk berziarah ke kuburan orang tua dan memiliki keyakinan bahwa kamu akan menerima keselamatan dan berkah.
Tawassul shalat adalah anjuran Islam. Seperti uraian yang terdapat dalam Surah al-Maidah Ayat 35 di bawah ini.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, carilah jalan untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah mengikutinya, maka kamu akan menjadi orang yang beruntung.”
Baca Juga : Aplikasi Penunjang Bulan Puasa Ramadhan, Dijamin Bermanfaat
3. Saling Memaafkan
Dalam konteks kata Marhaban Ya Ramadhan di atas, saling memaafkan adalah amalan yang harus diikuti. Bulan suci harus disambut dengan diri yang suci. Secara fisik dengan membersihkan rumah dan pakaian, tetapi juga secara mental dengan saling memaafkan.
Hal ini sesuai dengan anjuran yang terdapat dalam surat al-Baqarah ayat 178 berikut ini.
“Oleh karena itu, barang siapa yang diampuni oleh saudaranya berbuat baik, dan siapa pun yang memaafkannya maka ampunilah dia. Inilah keselamatanmu.
Akhir Kata
Nah, berikut ini adalah penjelasan arti Marhaban Ya Ramadhan yang biasa diucapkan menjelang bulan puasa. Ada juga contoh ucapan dan praktik penting yang membutuhkan perhatian.