Istilah Blog, Blogging, Blogger

Memahami Istilah Blog, Blogging, Blogger Secara Tepat

Terdapat tiga istilah yang berkaitan tetapi berbeda, yakni blog, blogging, blogger dalam pengelolaan jurnal online. Dengan semakin berkembangnya teknologi, sekarang sarana tulis-menulis tidak lagi menggunakan kertas, tetapi sudah dipublikasikan melalui internet.

Raditya Dika adalah salah satu contoh penulis jurnal online yang akhirnya menerbitkan jurnal harian onlinenya ke dalam sebuah buku. Melalui kemampuan menulisnya, Radit bahkan sekarang merambah dunia film dan mengunggah berbagai ide kreatif dalam video.

Istilah dari Blog, Blogging, Blogger Berikut

Radit adalah seorang penulis konten jurnal online atau istilahnya blogger. Lantas, apa bedanya blog, blogging, blogger? Anda akan lebih mudah memahaminya ketika mendapatkan penjelasan terkait satu per satu istilah tersebut.

  1. Blogger adalah Pengelola Jurnal Online

Pertama, kita bahas bloggernya dulu sesuai dengan nama yang sudah diangkat, yakni Raditya Dika. Sederhananya blogger adalah pengelola blog itu sendiri. Bisa satu orang secara konsisten jika jurnal onlinenya milik pribadi atau bergantian jika jurnalnya milik perusahaan.

Seorang pengelola jurnal online harus memiliki kemampuan menulis, baik secara teknis maupun kreativitas. Kemampuan teknis menulis dapat membuat konten bukan hanya menarik dibaca, melainkan juga membuat pembaca betah dan ketagihan membaca konten.

Sementara itu kemampuan teknis membantu konten naik menjadi nomor satu dan memenangi peringkat saat bersaing dengan jurnal online lain. Dari sini, perbedaan blog, blogging, blogger sudah tergambar dengan jelas.

Intinya adalah blogger itu orangnya, pengelolanya, tim yang mengisi konten tertulis, foto, maupun video. Jadi, selain mampu menulis, juga terdapat tuntutan untuk mahir dalam editing foto maupun video agar ramah visual secara digital.

  1. Blog adalah Platform Penyedia Konten

Lanjut ke istilah blog sebagai platform yang menjadi wadah bagi para penulis untuk mengungkapkan kreativitasnya. Blog atau disebut juga sebagai jurnal online merupakan sarana digital untuk membuat berbagai konten, seperti informasi, opini, dan pengalaman.

Tujuan dari pembuatan jurnal online adalah meraih engagement audiens sebanyak mungkin sehingga konten dapat dibaca oleh banyak orang. Semakin banyak pembaca maka semakin berhasil jurnal online tersebut bersaing bersama berbagai jurnal online lainnya.

Sekilas, perbedaan antara blog, blogging, blogger sudah mulai jelas. Namun, kami akan membawa Anda menelusuri lebih jauh terkait istilah satu ini. Selain ada jurnal online, ada juga website atau situs. Keduanya memiliki perbedaan dari segi kedinamisan.

Untuk jurnal online yang saat ini sedang kami bahas memiliki tingkat kedinamisan lebih tinggi. Karena berbagai informasi atau konten di dalamnya bisa diubah kapan saja oleh pengelola. Semakin sering update, semakin tinggi juga traffic pengunjung ke blognya.

Biasanya, konten dalam jurnal online tidak hanya berupa tulisan. Terdapat berbagai jenis konten lainnya juga selaku pendukung, seperti foto maupun video. Ada orang yang menuliskan deskripsi singkat dari foto dan video, ada juga yang panjang lebar.

Sampai sini, semakin jelas perbedaan antara blog, blogging, blogger dalam dunia digital. Dulu, orang membuat jurnal online untuk iseng dan mengisi waktu luang saja. Sekarang, bahkan sampai pebisnis membuat serta untuk memperkenalkan perusahaannya ke publik.

Intinya, blog itu sarana menulisnya. Jenis-jenis blog ada banyak, mulai dari yang bersifat kepentingan pribadi sampai kepentingan perusahaan. Ada jurnal online gratisan dengan desain seadanya, ada juga jurnal online berbayar yang maintenancenya digaransi.

  1. Blogging Merupakan Proses Kreatifnya

Terakhir, untuk melengkapi tiga istilah blog, blogging, blogger, mari pahami apa itu blogging? Sarana menulis dan penulisnya sudah dibahas tuntas di atas, sekarang proses menulisnya atau proses pengelolaan dan pembuatan konten termasuk ke istilah blogging.

Jadi, jika kedua istilah sebelumnya masuk ke dalam kategori kata benda maka istilah terakhir ini masuk ke dalam istilah kata kerja. Proses pembuatan konten secara konsisten menjadi nyawa bagi keberlangsungan jurnal online dalam jangka panjang.

Prosesnya harus kreatif secara tekstual maupun visual. Karena nantinya isi jurnal online bukan hanya tulisan, tetapi juga mesti dilengkapi dengan gambar maupun video. Memang tidak mutlak, namun keberadaan foto dan video sangat membantu menaikkan traffic.

Proses pengelolaan konten ini tidak diisi oleh sembarang orang. Tentunya dipilih khusus mereka yang mampu mengelola dengan baik supaya hasilnya maksimal. Nilai keberhasilan pengelolaan konten ketika traffic kunjungan semakin meningkat, minimal dapat stabil.

Satu hal yang menjadi benang merah antara blog, blogging, blogger adalah kreativitas. Kreativitas tersebut akan membuat jurnal online tampil lebih menarik secara visual dan juga membuat pembaca ketagihan untuk menyelesaikan bacaan maupun mencari bacaan lain.

Pencarian bacaan lain tentu dalam konteks masih di dalam jurnal online itu juga. Semakin banyak jumlah artikel dibaca maka semakin menunjukkan keberhasilan proses penulisan konten oleh pengelolanya. Butuh upaya serius dalam rangka pengelolaan jurnal online.

Sejarah singkat jurnal online dimulai dari tahun 1997, tepatnya tanggal 17 Desember. Kala itu seseorang bernama Jorn Barger merupakan penggagasnya yang mengembangkan istilah Weblog akhirnya terbagi ke dalam tiga istilah blog, blogging, blogger menurut banyak orang.

Jorn Barger tidak mengeluarkan tiga istilah tersebut, namun secara tidak langsung kelahiran tiga istilah itu ada karena kipra Jorn Barger. Mulanya, jurnal online digunakan sebagai sarana penyebaran berita digital, namun ternyata perkembangannya pesat sampai ke ragam konten.

Terbukti, sekarang penulis jurnal online bukan hanya membagikan berita faktual, tetapi juga bisa menuliskan opini, pengalaman, traveling, kulineran, dan sebagainya. Perkembangan itu yang kiranya menjadi cikal bakal kelahiran WordPress, platform tertua di kelasnya.

Tahun 2003 WordPress rilis dengan ragam kemudahan akses maupun banyak sajian fitur untuk siapa saja yang berniat menjadi pengelola jurnal online. Dari sini, istilah blog, blogging, blogger semakin jelas karena platformnya sudah mulai hadir ke masyarakat.

Jika dulu tujuannya untuk menyajikan berita online, maka sekarang sudah banyak konten hadir. Sampai dari iseng menulis untuk kesenangan pribadi hingga tujuan menulis dan membuat konten foto maupun video demi mendapatkan penghasilan dari iklan.

Selain mendapatkan cuan dari iklan, biasanya seorang penulis andal juga diajak bekerjasama oleh pihak ketiga. Misal, ada pendiri jurnal online teknologi, tertarik dengan tulisan Anda sebagai blogger. Tidak menutup kemungkinan Anda direkrut bekerja sama di blognya.

WordPress, Blogspot, dan Medium

Perbedaan antara blog, blogging, blogger sudah bisa Anda simpulkan sendiri berdasarkan penjelasan di atas. Jika tadi dikatakan WordPress sebagai cikal bakal kehadiran jurnal online lain, maka lainnya lagi ada Blogspot yang bisa diakses secara gratisan.

Dari awal tahun 2000-an sepertinya sudah banyak pengguna yang iseng atau memang niat menulis di Blogspot. Tujuannya beragam, mulai dari menjadikan jurnal online sebagai buku harian atau juga serius menekuninya hingga bisa menghasilkan keuntungan berupa uang.

Selain WordPress dan Blogspot, ada juga Medium dengan cara kerja mirip seperti kedua platform tadi. Intinya, kemampuan menulis Anda dapat terasah semakin hebat ketika mengelola jurnal online.

Hal terpenting adalah konsistensi mengunggah konten dalam jadwal teratur. Sampai sini, Anda pasti sudah sangat paham apa perbedaan antara blog, blogging, blogger secara tepat.