Tidak ada manusia yang bisa memprediksi masa depan. Namun, Anda pun bisa mempersiapkan dan melindunginya sejak dini. Berasuransi merupakan salah satu caranya. Hanya saja, di Indonesia ada dua jenis asuransi yang dapat dipilih oleh setiap orang, yakni asuransi syariah dan konvensional. Tapi, tahukah Anda apa perbedaan asuransi syariah dan konvensional?
Perlu Anda ketahui, secara umum asuransi artinya melakukan perjanjian antara kedua belah pihak untuk saling memberikan jaminan perlindungan dan membayar iuran yang dilakukan secara berkala.
Pihak pertama adalah pemegang asuransi dan pihak kedua merupakan penyedia asuransi. Terdapat pula sistem yang harus disepakati sejak awal agar kedua pihak mempunyai hubungan mutualisme.
Salah satu perbedaan diantara asuransi umum dan asuransi syariah yakni pada sistem yang diterapkannya. Asuransi syariah menggunakan sistem yang berdasarkan Syariat Islam, sedangkan asuransi konvensional tidak. Untuk lebih jelasnya, mari simak bersama ulasan di bawah!
Perbedaan Asuransi Syariah Dan Konvensional
Selain adanya asuransi konvensional, jenis asuransi lain yang dapat Anda ditemukan yakni asuransi syariah. Lantas, apakah perbedaan di antara kedua asuransi ini? Kami akan menjabarkan beberapa perbedaan antara asuransi syariah dan konvensional:
1. Akad Perjanjian
Perbedaan asuransi syariah dan konvensional yang pertama bisa kita lihat dari akadnya. Akad dalam asuransi konvensional artinya kesepakatan diantara dua pihak untuk bisa mentransfer risiko dari pihak satu dengan pihak lainnya.
Sedangkan akad di dalam asuransi syariah yakni tolong menolong. Sama seperti sistem arisan, seluruh nasabah akan mengumpulkan uang untuk dikelola oleh perusahaan asuransi. Dana itu lantas dapat ddigunakan untuk bisa menolong salah satu nasabah yang sedang terkena musibah.
2. Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional Tidak Ada Praktik Jual-beli Tetapi Hibah
Ini pun menjadi perbedaan yang mencolok antara produk konvensional dan syariah. Asas yang digunakan dalam asuransi konvensional yakni prinsip perjanjian jual-beli. Sehingga, nasabah akan membayarkan premi untuk menyerahkan risiko kepada pihak perusahaan asuransi.
Dalam asuransi syariah, prinsip yang digunakan yakni dana hibah. Sejak awal, nasabah sudah mengerti bahwa premi yang telah disetorkan merupakan dana untuk menolong nasabah lain. Sehingga, prinsip didalam asuransi syariah yaitu dengan berbagi risiko alih-alih transfer risiko.
3. Kepemilikan Dana
Uang peserta yang telah dikumpulkan tersebut bukan untuk menjadi milik perusahaan asuransi, tetapi milik seluruh nasabah. Untuk mengelola dana tersebut, perusahaan asuransi juga wajib mendapat izin nasabah lain terlebih dahulu.
4. Pengelolaan dana
Pengelolaan dana yang ada pada instrumen investasi berunsur riba menjadi salah satu kendala yang ada di asuransi konvensional. Akan tetapi, pada asuransi syariah, dana nasabah akan dikelola dalam instrumen investasi yang bebas riba.
5. Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional Pembagian hasil
Hasil keuntungan dari investasi yang telah dikelola perusahaan asuransi tentu saja akan dibagikan kepada seluruh nasabah, ini berlaku pada asuransi syariah.
Sementara itu pada asuransi konvensional, dana premi sudah menjadi milik perusahaan begitu pula dengan keuntungan investasinya. Selain itu, asuransi syariah tidak mengenal dana hangus seperti yang akan Anda temukan di asuransi konvensional.
6. Pengawasan dana
Pengelolaan dana masyarakat di dalam asuransi syariah telah diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang juga bertanggung jawab kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Sementara itu, tidak ada pengawas khusus pada kegiatan asuransi konvensional. Namun, perusahaan asuransi tetap wajib telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai perusahaan yang juga menghimpun dana masyarakat.
7. Wakaf dan zakat
Perbedaan lain dari kedua asuransi ini yakni konsep zakat dan wakaf. Dalam asuransi konvensional wakaf adalah pemberian harta benda kepada penerima wakaf atau nadzir.
Sedangkan dalam asuransi syariah, peserta asuransi dapat mewakafkan manfaat asuransinya, yakni berupa santunan meninggal dunia.
Sementara itu, zakat yakni berupa nominal tertentu yang wajib diberikan oleh umat Muslim untuk golongan yang berhak, seperti fakir miskin. Asuransi syariah juga telah mengakomodir zakat dengan cara mengambilnya dari keuntungan perusahaan.
8. Tertanggung asuransi
Di dalam asuransi syariah, seluruh keluarga peserta asuransi dapat didaftarkan ke asuransi kesehatan. Nasabah pun bisa melakukan double claim dengan asuransi lain. Namun, tertanggung yang ada di asuransi konvensional hanya satu orang saja.
9. Tawaran pilihan lebih banyak
Asuransi konvensional sudah pasti mempunyai pilihan lebih banyak, dimulai dari asuransi kesehatan, asuransi jiwa, unit link, pendidikan, kredit, hingga asuransi unit link dan juga asuransi dwiguna. Perusahaan asuransi juga mampu mengelola dana dari premi asuransi ke sektor lebih luas tanpa harus memperhatikan riba.
10. Pengelolaan bentuk risiko
Ketika Anda diminta untuk jelaskan perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional hal umum yang pasti dapat dengan mudah disebutkan adalah dari segi pengelolaan risikonya.
Dalam prinsip asuransi syariah resiko yakni tolong menolong atau sharing risk. Sedangkan untuk konsep asuransi konvensional yakni transfer risk.
11. Surplus underwriting
Perbedaan asuransi syariah dan konvensional lain yang juga bisa dilihat yakni dari segi surplus underwriting.
Surplus underwriting merupakan sejumlah dana yang akan diberikan kepada para nasabah ketika ada kelebihan dana sosial setelah dikurangi klaim, santunan, utang dan lain-lain.
Dalam skema asuransi syariah dana akan diberikan kepada nasabah dan bersifat prorata. Sedangkan dalam skema konvensional tidak ada pengembalian keuntungan atau surplus underwriting.
12. Dana hangus
Di dalam asuransi syariah tidak ada sistem dana hangus akan tetapi dana tetap bisa diambil meskipun ada sebagian kecil yang harus diikhlaskan sebagai dana tabarru. Sedangkan dalam asuransi konvensional dana akan hangus jika polis tidak diklaim oleh pemiliknya.
Setelah mengetahui perbedaan asuransi syariah dan konvensional, mana pilihan asuransi yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan Anda?